Kamis, 22 November 2012

Resep nasi kebuli

Bahan Nasi Kebuli


  • 1 liter beras
  • ½ kg daging ayam, potong bentuk dadu
  • 1¾ liter kaldu ayam
  • ½ sdt pala halus
  • 3 butir kapulaga
  • 3 butir cengkeh
  • 2 batang serai, dimemarkan
  • bawang merah goreng, untuk ditaburkan
  • 3 sdm minyak samin atau mentega
  • minyak goreng

Bumbu Nasi Kebuli

  • 10 butir bawang merah
  • 5 siung bawang putih
  • 2 sdm makan ketumbar
  • 1 sdt jintan
  • 1 sdt merica bulatv
  • 1 cm jahe
  • 1 sdm garam
  • minyak goreng

Cara memasak Nasi Kebuli

  1. Tumis bumbu yang dihaluskan dengan minyak goreng yang sudah dipanaskan dalam wajan sampai harum.
  2. Masukkan daging ayam sampai matang.
  3. Kemudian tuang ke dalam kaldu ayam, didihkan.
  4. Masukkan beras ke dalam kaldu dan masak sampai kaldu habis.
  5. Kukus sampai matang, angkat
  6. Hidangkan dengan bawang goreng.

Sejarah Rendang


Rendang adalah makanan khas Sumatera Barat dengan rasa yang pada umumnya pedas. Akan tetapi tingkat kepedasan tersebut tergantung oleh racikan sang juru masak. Ciri khas dari rendang asal payakumbuh adalah warna yang coklat kehitaman serta bumbu yang kering dengan rasa yang sangat lezat. Untuk mencapai warna yang coklat kehitaman serta bumbu rendang yang kering tersebut, rendang dimasak cukup lama yaitu minimal 12 jam.
Semakin lama rendang dimasak maka rasanya akan semakin lamak (enak). Apabila rendang yang dimasak hari ini dan tidak habis maka tidak perlu dikhawatirkan akan menjadi basi. Cukup dipanaskan dalam wajan dengan api sedang tanpa menambahkan bumbu kembali, kelezatan rendang akan tetap terjaga. Semakin sering rendang dipanaskan maka rasa rendang akan semakin lamak (enak).
Rendang merupakan menu utama bagi masyarakat minang. Dahulu kala rending disajikan sebagai menu utama bagi para bangsawan. Akan tetapi, saat ini rendang sangat digemari oleh masyarakat minang khususnya dan bahkan oleh seluruh lapisan masyarakat serta para wisatawan asing. Terdapat empat filosofi masayarakat minangkabau tentang Rendang yang merujuk dari empat bahan pokok yang digunakan dalam membuat Rendang. Filosofi tersebut yaitu ;
  1. Dagiang (daging); sebagai bahan baku utama dalam membuat rendang yang merupakan lambang dari ninik mamak (para pemimpin suku adat) yang ada di minangkabau.
  2. Karambia (kelapa); sebagai bahan pendukung yang merupakan lambang cadiak pandai (kaum intelektual).
  3. Lado (cabe); sebagai lambang alim ulama yang pedas yaitu tegas untuk mengajarkan syariat agama.
  4. Pemasak (bumbu); sebagai pelengkap yang merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minang.

Kamis, 15 November 2012

 Asinan buah

Bahan:
8 buah kedondong, dipotong panjang
400 gram nanas, dipotong-potong
400 gram bengkuang, dipotong setebal 1/2 cm
400 gram ubi, diiris tipis
400 gram mangga mengkel, dipotong-potong
400 gram pepaya mengkel, dipotong-potong

400 gram jambu air merah, dibelah dua
400 gram salak, hilangkan biji, belah dua
120 gram kacang tanah goreng, untuk taburan

Bahan Rendaman (rebus):
480 gram gula pasir
800 ml air

Bahan Kuah:
4.000 ml air
20 buah cabai merah keriting, dibuang biji
600 gram gula pasir
4 sendok teh garam
4 sendok teh ebi, diseduh, disangrai
60 ml cuka

Cara membuat:
  1. Remas-remas pepaya dengan 1 sendok teh garam. Biarkan sebentar lalu cuci bersih. Sisihkan.
  2. Remas-remas mangga dengan garam lalu rendam dalam bahan rendaman 2 jam. Tiriskan dan cuci bersih. Lakukan hal yang sama dengan kedondong.
  3. Kuah, haluskan cabai merah keriting, gula pasir, garam, dan ebi. Tuang air. Masak sampai mendidih. Angkat. Tambahkan cuka. Aduk rata. Dinginkan.
  4. Masukkan buah-buahan. Diamkan 2 jam dalam lemari es.
  5. Sajikan bersama taburan kacang tanah goreng.
Pecel
Nasi putih dan pelengkapnya: pecel, kerupuk lempeng, tempe bacem
Bahan :
75 gr taoge, rebus
100 gr kol, iris tipis, rebus
150 gr papaya muda, serut kasar, rebus
50 ge kenikir, rebus
50 gr bayam, rebus
5 bh bunga turi, rebus

50 gr petai cina
1 ikat daun kemangi, ambil daunnya
250 ml air matang

Bahan Kuah Pecel :
100 gr kacang tanah, goreng matang
2 bh cabai merah rebus
3 bh cabai rawit rebus
5 cm kencur
3 lbr daun jeruk purut
½ sdt terasi goreng
1 sdt gula merah
½ sdt garam
1 sdt asam jawa

Cara membuat :
1. Haluskan bahan kuah pecel, tambahkan air matang, aduk rata.
2. Tata nasi di atas piring. Susun sayuran rebus, siram dengan kuah pecel, taburkan petai cina di atasnya.
3. Sajikan dengan tempe bacem, taburan daun kemangi dan kerupuk lempeng
.

Sate kambing
Bahan:
750 gram daging kambing muda, dipotong-potong
7 1/2 sendok Kecap
1 1/2 sendok teh garam
3/4 sendok teh air jeruk nipis
1 1/2 sendok makan minyak goreng


Bahan Pelengkap:
200 ml Kecap Kental Manis
6 butir bawang merah, diiris
3 siung bawang putih, diiris
6 buah cabai rawit merah, diris
6 buah jeruk limau

Cara Membuat:

·Tusuk-tusuk daging dengan tusuk sate
·Lumuri dengan Kecap Manis, garam, air jeruk nipis, dan minyak goreng. Diamkan 1 jam.
·Bakar sambil dioles sisa bumbu sampai matang
·Sajikan dengan pelengkap seperti bawang, merica tomat DLL

Kamis, 01 November 2012



gudeg


Bahan
  • 200 gram kacang tolo
  • 1 liter santan cair
  • 500 gram nangka muda, iris kasar
Haluskan
  • 8 butir bawang merah
  • 5 siung bawang putih
  • 1 sdm ketumbar
  • 6 buah kemiri
  • Sdt garam

  • 4 cm lengkuas, memarkan
  • 5 lembar daun salam
  • 3 batang serai, memarkan
  • 100 gram gula merah, iris
  • 250 ml santan kental
Cara membuat
    1. sangrai kacang tolo, lalu rebus sampai setengah matang, angkat, sisihkan.
    2. rebus santan cair sampai mendidih, lalu masukkan kacang tolo beserta air rebusannya.
    3. masukkan nangka muda, bumbu halus, lengkuas, daun salam, serai, gula merah, dan santan kental. Tutup panci dengan rapat, masak selama 5 jam dengan api kecil.
    4. setelah kuah kering dan nangka berwarna kemerahan, angkat, sajikan.

Untuk 5 orang

Tip: resep di atas merupakan cara paling praktis membuat gudeg. Ketika memasak gudeg, tutup panci jangan terlalu sering dibuka (cukup dua kali ketika akan membalik gudeg)

Rabu, 31 Oktober 2012

Rujak Cingur




Rujak Cingur

Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Jawa Timur, terutama daerah asalnya Surabaya. Dalam bahasa Jawa kata cingur berarti "mulut", hal ini merujuk pada bahan irisan mulut atau moncong sapi yang direbus dan dicampurkan ke dalam hidangan. Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah seperti timun, kerahi (krai, yaitu sejenis timun khas Jawa Timur), bengkuang, mangga muda, nanas, kedondong, kemudian ditambah lontong, tahu, tempe, bendoyo, cingur, serta sayuran seperti kecambah/taoge, kangkung, dan kacang panjang. Semua bahan tadi dicampur dengan saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis udang, air matang untuk sedikit mengencerkan, gula/gula merah, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng, garam, dan irisan tipis pisang biji hijau yang masih muda (pisang klutuk). Semua saus/bumbu dicampur dengan cara diulek, itu sebabnya rujak cingur juga sering disebut rujak ulek.
Dalam penyajiannya rujak cingur dibedakan menjadi dua macam, yaitu penyajian 'biasa' dan 'matengan' (menyebut huruf e dalam kata matengan seperti menyebut huruf e dalam kata: seperti/menyebut/bendoyo). Penyajian 'biasa' atau umumnya, berupa semua bahan yang telah disebutkan di atas, sedangkan 'matengan' (matang, Jawa) hanya terdiri dari bahan-bahan matang saja; lontong, tahu goreng, tempe goreng, bendoyo (kerahi yang digodok) dan sayur (kangkung, kacang panjang, taoge) yang telah digodok. Tanpa ada bahan 'mentah'nya yaitu buah-buahan, karena pada dasarnya ada orang yang tidak menyukai buah-buahan. Keduanya memakai saus/bumbu yang sama.
Makanan ini disebut rujak cingur karena bumbu olahan yang digunakan adalah petis udang dan irisan cingur. Hal ini yang membedakan dengan makanan rujak pada umumnya yang biasanya tanpa menggunakan bahan cingur tersebut. Rujak cingur biasa disajikan dengan tambahan kerupuk, dan dengan alas pincuk (daun pisang) atau piring.